Ada satu hal yang pernah diucapkan guru gw waktu SD dulu yang gak akan gw lupain : “Selalu awali harimu, pagimu dengan senyum, jauhi amarah dan sambut hari kamu dengan keceriaan, pikirkanlah hal2 yang bisa membuat kamu tersenyum dan melihat sesuatu dari sisi positif…”
Dan beberapa waktu lalu adalah pagi yang cerah buat gw, thank God gw bangun dalam keadaan sehat dan segar, hmmm… apa ya yang bisa membuat memberikan nilai plus pagi ini? Oh iya, mari kita lihat berita pagi, gak ada yang lebih menyenangkan dipagi hari selain bersantai sambil nonton berita, ya ini penting untuk memulai hari, selain menambah wawasan juga bisa untuk bahan obrolan pagi dengan kawan kawan di kantor
Setelah celingukan cari remote, klik.. tv pun gw stel, yup pada jam tsb. rata2 stasiun tivi memang lagi berlomba lomba menyajikan berita2 hangat untuk pemirsanya
Berita yang gw dapet pertama dari salah satu stasiun televise swasta adalah… nggak jelas karena ujug ujug gambarnya satu orang yang lagi di hajar sama sekumpulan orang, ya Tuhan ada apakah? Nggak sempat gw cari tau, ternyata udah ganti topik berita, kali ini tentang prosesi eksekusi rumah warga oleh kejaksaan, karena di klaim status kepemilikannya oleh pihak lain (koq bisa ya? Siapa yang bertanggung jawab tuh)... dalam gambar terlihat satu orang yang lagi di pegangin kayak maling, di seret seret... oh ternyata itu si penghuni rumah yang bertahan, menolak proses eksekusi rumah, tapi seperti biasa, mereka akhirnya ”kalah” rumah nya pun porak poranda dihajar alat berat, diiringi isak tangis wanita penghuni rumah tsb (mungkin istri dan anaknya)
Selanjutnya berita tentang penertiban salah satu pasar tradisional di jakarta, karena pasar tsb. mau di kembalikan ke fungsi asal yaitu taman kota, hmm… boleh juga idenya, gambar pun di tayangkan, beberapa petugas berseragam biru biru sedang mencak-mencak kepada sekerumunan orang yang nggak kalah garang wajahnya, selanjutnya terjadilah adu mulut dilanjut dengan aksi dorong mendorong, beberapa orang jatuh, ada yang ditarik tarik, ada yang main tendang, ada yang mau lari tapi dikejar dan pas tertangkap, seperti biasa bogem mentah pun mendarat dengan mulus di wajah dan bagian tubuh lainnya, seru.
Di bagian lain terlihat beberapa ibu2 menggunakan kerudung yang hanya bisa menangis pasrah melihat dagangannya di angkut dengan paksa, sementara (mungkin) anaknya mati2an berusaha mempertahankan harta yang (lagi lagi mungkin) paling berharga buat mereka, modal hidup mereka... gak pake lama, sang pemuda pun akhirnya nggak berdaya setelah kurang lebih 3-4 orang memeganginya dan memberikan beberapa ”sentuhan aparat” oh kasian sekali, siapa suruh jadi orang susah... ayo marah sama nasib
Thank God akhirnya pemandangan itu berakhir, lanjut ke berita selanjutnya, demo warga menuntut turunnya salah seorang pejabat teras, syukurlah demo berlangsung damai, tapi sayangnya cuma sebentar damainya karena selanjutnya terlihat pendemo dan petugas saling dorong, dan akhirnya... seperti biasa, rusuh... main pukul2an kejar2an, tarik2an baju... yeah yeah.. Jayalah negeri ini
Gak tahan, gw pun ganti channel, beritanya (lagi lagi) demo, kali ini para sopir truk pengangkut pasir demo ke balai desa setempat, gak tau juga apa masalahnya, yang jelas ada satu orang lelaki dengan rambut sebahu sedang “berdialog” (atau lebih tepatnya mencak mencak?) dengan PIC (halah PIC) bali desa tsb, selanjutnya bisa di tebak, pendemo & petugas sama2 nggak bisa meredam emosi, terjadilah aksi.... aksi apa ya namanya, kalo pada saling melotot, maki maki, dorong mendorong, dll dll? Yang jelas sempet terlihat salah seorang tiba2 seperti di cekik oleh seseorang berseragam, kayaknya bukan dari polisi atau TNI, diikuti rekan2nya yang saling back up, yeah gw Cuma bisa bilang “Hajar!” tanpa tau siapa mesti menghajar siapa, yang jelas di pagi yang cerah itu gw mulai terpancing emosi, gak jelas emosi sama siapa, kesel aja, kenapa harus selalu pake kekerasan.... kenapa selalu rakyat kecil jadi korban.
Akhirnya gw pindah channel tv, dengan mengadu nasib, kalo masih berita tentang aksi kekerasan mendingan gw matiin aja nih tv, dan ternyata gw kurang beruntung pagi itu, karena begitu gw pindah, beritanya adalah : sekelompok orang pendukung bupati di kecamatan anu sedang bersitegang dengan kelompok yang menentangnya & menuntut utk mundur... oalah
Apa boleh buat, gw mesti terima konsekuensinya, matiin tv...
Kayaknya mendingan begitu, karena gw nggak mau merusak hari-hari gw dengan menyaksikan maraknya aksi violence di negeri yang kaya dan penuh dengan orang pandai ini.... (nggak percaya? Lha orang2 sekitar gw rata2 udah mengantungi gelar S2 tuh he he he...)
Gw nggak habis pikir, apa nggak ada satu hal, satu kenyataan di negeri ini yang bisa ditampilkan dalam berita & membuat pagi hari jadi semakin menyenangkan? Apa jadinya kalau generasi penerus kita di pagi hari aja sudah di suguhi dagelan bodoh orang2 yang mengutamakan kekerasan?
Bingung mau ngapain, akhirnya gw ke kamar mandi guna melakukan aksi damai dengan sabun...
Mind set ini ini yg bagus banget, setuju...memang harus tuch senyum, jauhi amarah, ceria, dan stay positif....good point...
ReplyDelete“Selalu awali harimu, pagimu dengan senyum, jauhi amarah dan sambut hari kamu dengan keceriaan, pikirkanlah hal2 yang bisa membuat kamu tersenyum dan melihat sesuatu dari sisi positif…”
wow...TFS bro..
ReplyDeletebener bgt tuh...........
btw aksi damai dgn sabun?? bisa lebih detail :D
:))
ReplyDeletemasih suka pake sabun.....pake Gel lbh damai loh......ho ho ho......
*apaan sih*
Jeng Leha langsung konE(bukan A loh)k deh klow baca yg gituan.......:D
ReplyDeleteMaksudnya mandi pake sabun, gitu loh...
ReplyDeleteWah baru mau jawab pertanyaan Mpok Jule, udah di terwakili sama MasRidwan.. he he he, yah demikianlah kira kira... mandi pagi biar seger.. :))
ReplyDeletemaksute mandi pagi... :))
ReplyDeletewah bisa lama berdirinya (rambut kan?) he he he
ReplyDeleteBetul Jeng Ree, sampai2 ucapan sang guru ini melekat banget...
ReplyDelete